Daun Duduk
Daun duduk jangan sampai salah
dalam pengertianya ya... bukan juga berarti daun ini berbentuk seperti orang
duduk ya teman-teman. Daun ini memiliki banyak nama sesuai daerahnya
masing-masing salah satunya jika di Sunda daun ini disebut ki congcorang
ataupun genteng jangkeng dan lain lagi
kalau di Jawa memiliki nama gulu walang.
Meskipun aneh namanya tapi daun ini punya banyak manfaat lohh. Ingin lebih tau
detailnya?Yuk mari disimak penjelasanya.
1. Klasifikasi
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Desmodium
Spesies: Desmodium triquetrum DC.
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Desmodium
Spesies: Desmodium triquetrum DC.
2. Morfologi
Daun
duduk tumbuh tegak atau menanjak, tinggi 0,5 - 3 m, dengan kaki yang berkayu.
Batang bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter 2 cm,
cokelat. Daun tunggal, berseling, berdaun penumpu, tangkai daun bersayap lebar.
Helaian daun lanset, ujung meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan
menyirip, panjang 10 - 20 cm, lebar 1,5 - 2 cm, masih muda cokelat, setelah tua
hijau. Bunga majemuk, malai, keluar dari ujung batang, mahkota berbentuk
kupu-kupu warnanya putih keunguan, berambut halus, pangkal berlekatan. Buah
polong, panjang 2,5 - 3,5 cm, lebar 4 - 6 mm, berambut, berisi 4 - 8 biji,
masih muda hijau, setelah tua cokelat. Biji kecil, bentuk ginjal, warnanya
cokelat muda. Perbanyakan dengan biji.
3. Habitat
Daun
duduk dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.500 m dpl. tumbuh liar di tempat
terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan, serta tidak
begitu kering
4. Khasiat
Batu Ginjal:Daun duduk segar 6 g; Daun keji beling segar 3 g;
Herba kumis kucing segar 6 g; Air 115 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari
100 ml.
Radang amandel:Daun duduk segar 7 helai; Daun sirih segar 2 helai;
Herba pegagan segar 1 genggam; Rimpang kunci pepet 5 rimpang; Air 1 gelas,
Dipipis, Untuk berkumur 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali 1/2 gelas.
Wasir:.Ambil 20 genggam daun segar, dicuci bersih lalu
direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring. Hasil
saringan diminum sakaligus. Lakukan tiap hari.atau dengan resep:Daun duduk
segar 6 g; Air mendidih 100 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Radang Ginjal akut, edema: Ambil herba daun duduk sebanyak 60
genggam, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah
dingin disaring, minum sekaligus pada pagi hari.
Muntah pada kehamilan.:Ambil herba daun duduk sebanyak 30
genggam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum,
yaitu pagi, siang, dan sore, masing-masing 1/3 gelas.
Disentri.Ambil herba daun duduk segar sebanyak 30 genggam,
dicuci lalu digiling halus. Seduh dengan ? air panas, biarkan selama 15 menit.
Tambahkan garam seujung sendok teh sambil diaduk. Peras dan saring.
Hangat-hangat diminum sekaligus.
Catatan: Bila
herbal ini ditambahkan pada ikan asin dan daging, dapat melindung makanan
tersebut dari serbuan lalat dan belatung. Ternyata lumayan banyak ya khasiat
dari daun ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar